Laman

Kamis, 28 Juni 2012

Tersungkur Sujud Dalam Sajadah Bumi-MU


Tersungkur Sujud Dalam Sajadah Bumi-MU

Pagi yang cerah ketika burung-burung meliuk diangkasa
Bersembunyi diawan-awan putih pada pelataran birunya langit
Bak bersautan dengan tengadahnya tanganku menjulang tinggi
Alunan dzikirku melebihi riuhnya nyanyian mega
Dalam rasa dalam jiwa qalbuku melebihi dalamnya samudera
Tetes darah rindu bolak balik dalam bongkahan hati
Semakin jernih sampai dijantung tubuh dan,
Duduk terdiam dalam nadi qalbuku.

Helahan nafas silih berganti berirama mengiringi nyanyian zikir
Semakin jauh masuk dalam qalbu jiwaku akhirnya sampai pada ruh qalbuku.
Semakin dalam semakin jernih darah rinduku, dan…
Semakin tenang bermukim rinduku pada-Mu.

Rabbi......
Kadang kakiku sudah mulai gontai dilangkahkan,
Kadang nafasku mulai sesak,
Itu tubuh milik-Mu.
Tapi Rabb,
Kaki jantungku semakin tegap melangkah
Nafas qalbu jiwaku semakin teratur
Mengiringi tetes darah rindu menuju Arsy-Mu
Ohh, melayangkan jauh melebihi burung-burung itu
Bersautanlah rindu cinta dalam ruh qalbu jiwaku
Keharibaan-Mu melebih sautan mega dalam pelataran langit biru.

Aku tertegun dalam aliran nada dzikir,
Tersungkur sujud dalam sajadah bumi-Mu.
Berlipat tangan dalam dekapan rindu,
Tersenyum dalam lambaian wajah-Mu dihatiku
Satu kata,…. satu kalimah,….. satu rasa…..
Yang mengantarkan melayang jiwaku rinduku pada-Mu
Laa Ilaaha Illaallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar